Monday, July 6, 2015

PRISNSIP-PSINSIP DASAR ILMU KOMUNIKASI




A.      PENDAHULUAN
Komunikasi Islam tunduk dengan sumber utama ajara Islam, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah. Dari sumber inilah prinsip-prinsip dasar Ilmu Komunikasi Islam diambil. Dengan memahami prinsip-prinsip dasar Komunikasi dalam Islam diharapkan pembaca akan memiliki rambu-rambu yang membantuya dalam berkomunikasi sesuai dengan aturan umum ajaran Islam. Prinsip-prinsip berlaku umum untuk segala bentuk komunikasi dengan sesamam manusia.

BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI ISLAM




A.      PENDAHULUAN
Objek kajian Ilmu Komunikasi Islam terdiri dari tiga bentuk komunikasi yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya.tiga bentuk komunikasi itu adalah komunikasi manusia dengan Allah, komunikasi dengan manusia dengan dirinya sendiri, dan komunikasi manusia dengan yang lainnya.

FUNGSI-FUNGSI KOMUNIKASI ISLAM




A.      PENDAHULUAN
Fungsi-fungsi komunikasi Islam dalam bab ini merupakan hasil klasifikasi dari bab 4. Dari tiga belas istilah yang disebutkan dalam bab 4, di bab sekarang disimpulkan tujuh fungsi komunikasi, yaitu: fungsi informasi, fungsi meyakinkan, fungsi mengingatkan, fungsi memotivasi, fungsi sosial, fungsi bimbingan, fungsi epuasan, spiritual, dan fungsi hiburan.

ISTILAH-ISTILAH KOMUNIKASI DALAM AL-QUR’AN DAN HADITS



 
A.      PENDAHULUAN
Dalam Al-Qur’an dan hadits ditemukan cukup banyak istilah-istilah yang terkaitdengan Ilmu Komunikasi. Di antara istilah tersebut adalah lafdz, qaul, kalam, nuthq, naba’, khabar hiwar, jidal, bayan, tadzkir, tabsyir, indzar, tahridh wa’adz, dakwah, ta’aruf, tawashi, tabligh dan irsyad.

BEBERAPA KONSEP DASAR KOMUNIKASI ISLAM




A.      PENDAHULUAN
Ilmu komunikasi pada hakikatnya adalah ilmu tentng mengirim dan menerima pesan baik dengan lisan, tulisan maupun dengan anggota tubuh.
Di hari ke-120, unsur jasad dan ruh berpadu dalam diri manusia kecil yang sedang tumbuh dalam rahim ibunya itu sudah mulai mampu berkomunikasi dengan alam di luar rahim. Alat komunikasi yang paling pertama berfungsi diisyaratkan oleh Al-Qur’an adalah pendengaran, kemudian penglihatan, dan baru fu’ad (hati).