A.
Pendahuluan
Berbicara tentang “Komunikasi”,
banyak orang yang mengaitkannya pada kejadian baik maupun buruk yang dialami
dalam kehidupan. Seperti halnya seseorang yang memiliki karier bagus, hampir
bisa dipastikan bahwa di antara jawabannya adalah karena orang tersebut
memiliki kecakapan dalam berkomunikasi. Bahkan kadang-kadang hubungan suami istri dalam sebuah keluarga bisa hancur hanya gara-gara permasalahan
komunikasi.
Apa sebenarnya komunikasi sehingga
seolah-olah semua kejadian atau permasalahan selalu dikaitkan padanya? Dan
kenapa harus dibubuhi dengan kata “Islam” di belakangnya? Apa ada perbedaan
yang berarti antara Komunikasi yang ada dengan Komunikasi Islam?
B.
Definisi Komunikasi Islam
Istilah
komunikasi berasal dari bahasa Inggris, communication. Di antara arti
komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui
sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
Dalam
bahasa Arab, komunikasi sering menggunakan istilah tawaashul dan ittishaal. Seperti yang dilakukan oleh
Awadh ketika mendefinisikan komunikasi, beliau mengatakan bahwa komunikasi (ittishaal)
adalah melakukan cara yang terbaik dan menggunakan sarana yang terbaik untuk memindahkan
informasi, makna, rasa dan pendapat kepada pihak lain dan mempengaruhi pendapat
mereka serta meyakinkan mereka dengan apa yang kita inginkan apakah menggunakan
bahasa atau dengan lainnya.
Merujuk
pada kata dasar washaala yang artinya sampai, tawashuul artina adalah
proses yang dilakukan oleh dua pihak saling bertukar informasi sehingga pesan
yang disampaikan dipahami atau sampai kepada dua belah yang berkomunikasi.
Sedangkan kata ittishaal secara bahasa lebih menekankan pada aspek
ketersambungan pesan, tidak harus terjadi komunikasi dua arah. Maksudnya,
komunikasi bisa berjalan dalam stu arah tetapi pesan yang disampaikan dapat
diterima oleh penerima pesan.
Stewart
L. Tubbs dalam bukunya Human Communication merangkum arti komunikasi
dengan mengatakan bahwa komunikasi secara luas didefinisikan sebagai berbagi
pengalaman.” Namun, komunikasi tidak hanya bermakna berbagi pengalaman,
komunikasi juga bisa diartikan sebagai membagi pengalaman. Berbagi pengalaman
artinya saling berbagi informasi dari masing-masing pihak. Berbagi pengalaman
diambil dari kata tawaasul (saling tersambung) yang merupakan model
komunikasi dua arah atau lebih. Sedangkan membagi pengalaman adalah komunikasi
satu arah yang diambil dari kata ittishaal. Selain berbagi dan membagi
pengalaman, definisi komunikasi juga tidak boleh mengabaikan pengaruh yang
muncul ketika atau sesudah berbagi dan membagi pengalaman kepada orang lain.
Dari
penjelasan di atas, komunikasi dapat diartikan sebagai berbagi dan membagi
pengalaman atau informasi kepada orang lain dengan tujuan mempengaruhi, berupa
pengaruh yang baik juga pengaruh buruk.
Islam
dalam buku al-Ta’rifaat karya al-Jurjani diartikan sebagai kerendahan dan
ketundukan terhadap apa yang dikabarkan oleh Rasulullah saw. Makna
Islam menurut al-Jurjani mengacu pada makna bahasa. Abdul Karim Zaidan dalam Ushul
al-Dakwah memaparkan banyak sekali definisi tentang Islam. Di antaranya,
adalah:
1. Islam
adalah bersyahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah
Rasulullah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan
menunaikan ibadah haji. Definisi pertama ini memandang Islam dari sisi amalan
utama atau lima rukun Islam yang tidak boleh ditinggalkan.
2. Islam
adalah penyerahan diri, dan ketundukan kepada Allah Robbul alamin. Ketundukan
ini disyaratkan harus dalam bentuk pilihan bukan karena terpaksa, yaitu
ketundukan kepada Allah di segala bidang.
Islam dalam arti ketundukan dapat ditemukan dalam firman Allah:
“Sesungguhnya
agama (yang diridhai) di sisi Allah hanya Islam.” (QS. Ali Imran: 19)
Definisi kedua ini melihat Islam dari akar katanya, untuk
mengetahui ruh dari ajaran Islam yang sebenarnya. Ruh Islam adalah ketundukan
kepada Allah dan apa yang diperintahkan Allah.
3. Islam
adalah sistem umum dan peraturan lengkap tentang urusan kehidupan, serta panduan
meniti kehidupan dan segala konsekuensi dari penerima atau penolakan terhadap
ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw dari Allah swt. Definisi ini
menekankan bahwa orang yang menerima Islam secara separuh sebenarnya belum
berislam sebenarnya. Islam yang sebenarnya adalah berislam secara keseluruhan.
4. Islam
adalah kumpulan seluruh nilai yang diturunkan allah kepada Nabi Muhammad saw.
untuk disampaikan kepada seluruh manusia baik hukum, akidah, akhlak, ibadah,
muamalat, serta berita-berita yang disebutkan dalam al-Qur’an dan Sunnah.
5. Islam
adalah jawaban ng benar dan tepat untuk menjawab tiga pertanyaan prinsip yang
selalu menyibukkan akal manusia dan selalu muncul dalam pikiran mereka
sepanjang masa: dari mana kita berasal, untuk apa kita hadir dim ka bumi ini,
dan ke mana tempat kembali? Untuk pertanyaan pertama, manusia berasal dari
Allah yang menciptakan manusia dari dua perpaduan utama, yaitu jasad dan ruh.
Jasad diciptakan dari tanah dan saripati tanah serta ruh berasal dari Allah.
Tentang pertanyaan kedua, Islam menjawab bahwa tujuan hidup manusia
di muka bumi adalah untuk beribadah kepada Allah swt. seperti firman Allah:
“Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.” (QS.
Al-Dzaariyaat:56)
Sedangkan jawaban ketiga , Islam menjawab bahwa setelah kehidupan
dunia ada kehidupan abadi di akhirat, dan manusia akan menempati salah satu
dari dua tempat yang disediakan untuk mereka, yaitu surga buat yang beriman dan
beramal saleh selama di dunia. Dan neraka untuk kufur dan melanggar
aturan-aturan Allah.
Definisi kelima ini memandang Islam dari hakikat manusia. Definisi
ini juga sangat membantu kita untuk memahami bahwa ajaran Islam adalah
benar-benar untuk manusia.
6. Islam
adalah ruh yang sebenarnya bagi manusia, cahaya dalam meniti jalan, obat segala
penyakit dan jalan yang lurus yang akan memberikan keselamatan bagi
penggunanya.
Setelah menjelaskan tentang beberapa definisi Islam, Abdul Karin
Zaidan mengatakan bahwa definisi di atas tidak ada yang salah satu, tetapi
semuanya saling melengkapi. Dan beliau memilih definisi pertama untuk definisi
Islam.
Islam dalam makna bahasa adalah tunduk, menyerahkan diri kepada
Allah, damai, serta selamat. Damai dan selamat adalah tujuan, sedangkan
sarananya adalah tunduk dan menyerahkan diri dengan seluruh aturan Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dan yang paling pokok di antaranya adalah
rukun Islam.
Setelah mengetahui definisi komunikasi dan Islam, dapat dieketahui
apa itu komunikasi Islam. Komunikasi Islam adalah komunikasi yang dibangun di
atas prinsip-prinsip Islam yang memiliki ruh kedamaian, keramahan, dan
keselamatan buat diri dan lingkungan dengan cara tunduk dengan perintah Allah
dan Rasul-Nya.
C.
Ruang Lingkup Komunikasi Islam
Objek
kajian Ilmu Komunikasi Islam ada tiga paket yang tidak bisa dipisahkan antara
satu dengan yang lainnya, yaitu komunikasi manusia dengan Allah, komunikasi
manusia dengan dirinya sendiri, dan komunikasi manusia dengan yang lainnya.
Tiga bentuk komunikasi ini merupakan warisan dari ajaran agama secara
universal. Dan komunikasi yang paling sering terjadi adalah komunikasi manusia
ada dirinya sendiri.
D.
Manfaat Mempelajari Ilmu Komunikasi Islam
Aktivitas
komunikasi dikatakan sebagai aktivitas vital dalam kehidupan manusia. Sebab,
komunikasi adalah sebagai suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi
seseorang dalam kehidupan bermasyarakat seperti yang disimpulkan oleh Cangara.
Menurut Schram, komunikasi dan masyarakat merupakan dua kata kembar yang tak
bisa dipisahkan satu sama lainnya. Tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat
terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi.
Karena
komunikasi sangat penting bagi kehidupan masyarakat, maka kehadiran Ilmu
Komunikasi Islam bertujuan untuk membimbing kaum muslimin secara khusus dan
manusia secara umum agar mampu membangun komunikasi kepada Pencipta mereka,
dengan diri sendiri, serta dengan sesama berdasarkan prinsip-prinsip Islam.
Dengan panduan agama, maka komunikasi akan berjalan sesuai dengan alur yang
ditentukan oleh Allah.
Komunikasi
yang terjalan dengan prinsip komunikasi Islam
akan menghadirkan kedamaian dan keselamatan baik untuk diri komunikan
maupun masyarakat secara umum. Jika umat Islam melakukan komunikasi dengan niat
menjalin silaturrahim untuk meningkatkan hubungan positif sesama manusia, maka
mereka tidak hanya selamat di dunia, tetapi juga mendapat pahala di akhirat.
No comments:
Post a Comment