A.
PENDAHULUAN
Objek
kajian Ilmu Komunikasi Islam terdiri dari tiga bentuk komunikasi yang tidak
bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya.tiga bentuk komunikasi itu adalah
komunikasi manusia dengan Allah, komunikasi dengan manusia dengan dirinya
sendiri, dan komunikasi manusia dengan yang lainnya.
B.
BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI ISLAM
1.
Komunikasi Ilahiah
di
antara bentuk komunikasi dalam Islam adalah komunikasi antara manusia dengan
Tuhannya. Bentuk komunikasi ini bersifat alami dan wujud dari adanya ruh
kehidupan yang ditiupkan Allah kepada makhluk-Nya. Dengan tiupan ruh-Nya,
manusia selalu rindu ingin berkomunikasi dengan-Nya, terutama saat berada dalam
kondisi sulit.
POLA KOMUNIKASI MANUSIA DAN PENCIPTANYA
1.
Pola Komunikasi dengan Manusia Pilihan
a.
Komunikasi Langsung
Komunikasi
Allah dengan manusia secara langsung pernah terjadi pada Nabi Musa as. Itu
sebabnya Musa diberi gelar Kalimullah (orang yang bisa berkomunikasi langsung
dengan Allah swt.)
Komunikasi
langsung antara Musa dan Penciptanya pertam kali terjadi ketika Musa menerima
wahyu pertama di bukit Thursina.
Nabi
Muhammad saw. sendiri pernah berkomunikasi langsung dengan Allah di sidratul
Muntaha saat dipanggil untuk menerima perintah sholat.
Bentuk
komunikasi seperti di atas tidak terjadi lagi pada manusia biasa, meskipun
pintu komunikasi dengan Allah tetap dibuka dengan cara dan media yang lain.
b.
Komunikasi dengan Wahyu
Komunikasi
melalui wahyu merupakan jenis komunikasi yang paling lazim terjadi pada semua
nabi. Di antara bentuk komunikasi jenis ini terjadi pada Nabi Ibrahim ketika
dia meminta kepada Allah agar membuktikan kekuasaan-Nya dalam menghidupkan
kembali makhluk yang telah meninggal dunia.
Komunikasi
antara Zakaria dengan Penciptanya supaya dikarunia seorang anak yang akan
melanjutkan perjuangannya.
Komunikasi
ini juga terjadi antara Nabi Isa dengan Penciptanya. Al-Qur’an merekam
komunikasi ini dalam Surah al-Maidah ayat 116-118. Tema besar komunikasi itu
adalah tentang ketuhanan Yesus dan Buda Maria, apakah ajaran itu bersumber dari
Isa atau bukan. Al-Qur’an menyatakan bahwa Isa menolak bahwa ajaran itu
bersumber darinya.
2.
Pola Komunikasi dengan Manusia Biasa
a.
Sholat
Secara
lahiriyah berkaitan dengan pekerjaan bedan seperti berdiri, duduk, ruku’ sujud,
serta semua perkataan dan perbuatan. Selain gerakan di atas, aktivitas sholat berkaitan
dengan hati, yaitu dengan mengagungkan Allah, membesarkan-Nya, takut, cinta,
taat, memuji, dan bersyukur kepada-Nya, bersikap merendah dan patuh kepada
Allah.
Sholat
adalah ajaran Islam yang mengajarkan kepada penganutnya untuk berkomunikasi
secara intensif dengan Allah.allah memerintahkan kepada makhluk-Nya untuk
berkomunikasi dengan-Nya lewat media sholat minimal lima kali sehari pada
waktu-waktu yang sudah ditentukan.
b.
Dzikir
Dzikir
secara bahasa artinya adalah mengingat sesuatu dengan cara diucapkan dengan
lisan atau dihadirkan didalam hati. Dzikir adalah salah satu bentuk komunikasi
manusia kepada Allah, dengan cara menghadirkan-Nya di dalam hati, menyebut-Nya
dengan lisan, memperlajari dan mengajarkan ajaran-Nya, dan mencegah orang dari
hal-hal yang dilarang oleh-Nya. Komunikasi dengan Allah adalah salah satu cara
seorang hamba untuk selalu diingat oleh-Nya.
c.
Istighfar dan Taubat
Tidak
ada manusia yang tidak melakukan kesalahan. Yang berbeda adalah tingkat
kesalahan yang dilakukan, frekuensi berbuat salah, dan kesadaran untuk
mengevaluasi diri kalau melakukan kesalahan. Manusia normal jika melakukan
kesalahan pasti akan merasa bersalah.
Seorang
manusia bisa melakukan istighfar jiak ia mampu membaca dan menyadari kesalahan
yang dia lakukan. Setelah istighfar berhasil dilakukan, langkah selanjutnya
yang harus diambil adalah taubat, yaitu kembali ke jalan yang benar setelah
melakukan kesalahan.
d.
Tilawah Al-Qur’an
Al-Qur’an
merupakan kitab yang diturunkan oleh allah sebagai salah satu sarana untuk
berkomunikasi dengan hamba-Nya. Di dalamnya banyak sekali bentuk komunikasi. Di
antara bentuk komunikasi itu adalah:
1.
Komunikasi
antara Allah dengan Malaikat.
2.
Komunikasi
Allah dengan para Nabi dan rasul.
3.
Komunikasi
Allah dengan Iblis.
4.
Komunikasi
Allah dengan manusia dengan perantara Rasul.
5.
Komunikasi
Allah dengan manusia.
6.
Komunikasi
Allah dengan mkhluk lainnya.
7.
Komunikasi
sesama manusia.
C.
KOMUNIKASI INTRA PERSONA
Semua
kita, setiap hari bahkan setiap waktu melakukan komunikasi intra persona. Semua
objek yang kita lihat dan kita dengar akan terekam, tersimpan, dan bisa
dipanggil kembali saat kita memerlukannya.
Proses
melihat dan mendengar objek, lalu memaknai apa yang di indera dan merekam apa yang kita persepsi
berlangsung sangat cepat dalam diri kita. Proses itu semua terjadi dalam diri,
dan proses ini disebut dengan Komunikasi intrapersonal atau intrapribadi.
D.
KOMUNIKASI ANTAR MANUSIA
1.
Komunikasi Antarpersona (Komunikasi Antarpribadi)
Ada
yang menyebutkannya komunikasi dua orang. Komunikasi dua orang atau antar
pribadi ini dalam Islam menempati posisi yang sangat penting.
Komunikasi
antar pribadi didefinisikan dengan tiga pendekatan: berdasarkan komponen,
berdasarkan diadik, dan berdasarkan pengembangan.
Komunikasi
antar pribadi memiliki delapan karakteristik: melibatkan paling sedikit dua
orang, memiliki umpan balik atau feedback, tidak harus melalui tatap
muka, tidak harus bertujuan, menghasilkan bebrapa pengaruh atau effect, tidak
harus dengan kata-kata, dipengaruhi oelh konteks, dipengaruhi oleh kegaduhan
atau noise.
2.
Komunikais Kelompok
Komunikasi
kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia sebagai mkhluk sosial.
Berkelompok adalah salah satu kebutuhan dasar manusia.
Suatu
perkumpulan baru disebut kelompok jika memnuhi dua syarat: pertama,
anggota-anggota kelompok merasa terikat dengan kelompok. Kedua, nasib
anggota-anggota kelompok salaing bergantung sehingga hasil setiap orang terkait
dalam cara tertentu dengan hasil yang lain.
Hidup
berkelompok dalam Islam disebut dengan hidup berjamaah. Di dalam Islam
kehidupan berjamaah sangat dianjurkan bahkan terwujud dalam praktik beragama.
Kaum muslimin sangat diajurkan untuk melaksanakan sholat lima waktu secara
berjamaah di masjid.
Selain
anjuran sholat berjamaah, Rasulullah saw. juga memerintahkan umatnya untuk
hidup berjamaah dalam menjalani kehidupan.
3.
Komunikasi Massa
Komunikasi
massa sebagaimana dikatakan Bittner yang dikutipoleh Jalaluddin Rakhmat dalam
Psikologi Komunikasi adalah: “message communicated through a mass medium to a
large number of people” (pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
sejumlah besar orang).
Empat
tanda pokok komunikasi massa:
1.
Bersifat
tidak langsung, artinya harus melalui media teknis.
2.
Bersifat
satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi.
3.
Bersifat
terbuka, artinya ditujukan pada public yang tidak terbatas dan anonim.
4.
Mempunyai
public yang secara geografis besar.
Berdasarkan
definisi serta pokok-pokok komunikasi massa di atas maka dapat diketahui bahwa
komunikasi massa memiliki paran besar dalam menyampaikan pesan kepada
masyarakat dalam skala luas, baik untuk sekedar menyampaikan informasi, atau
untuk mendidik, menghibur, membimbing ataupun untuk mempengaruhi pemikiran
mereka.
Bedrasarkan
definisi di atas juga dapat dipahami bahwa komunikasi massa daah komunikasi
yang menggunakan media yang bisa menjangkau massa dalam skala uas. Media yang
bisa digunakan untuk komunikasi bentuk ini adalah surat kabar, majalahm film,
radio, televisi, dan internet.
No comments:
Post a Comment