A.
PENDAHULUAN
Dalam
Al-Qur’an dan hadits ditemukan cukup banyak istilah-istilah yang terkaitdengan
Ilmu Komunikasi. Di antara istilah tersebut adalah lafdz, qaul, kalam,
nuthq, naba’, khabar hiwar, jidal, bayan, tadzkir, tabsyir, indzar, tahridh
wa’adz, dakwah, ta’aruf, tawashi, tabligh dan irsyad.
Dari
kata-kata di atas, yang termasuk dalam jenis pesan adalah lafdz, qaul,
kalam, dan nuthq. Naba’, khabar dan hadits masuk dalam kategori kekuatan
pesan. Sedangkan hiwar, jidal, bayan,
tadzkir, tabsyir, indzar, wa’adz, dakwah, ta’arusf, tawashi, tabligh, irsyad, termasuk
metode menyampikan pesan. Hasil dari penyampaian pesan dengan metode-metode di
atas akan berdampak kepda manfaat pesan.
B.
JENIS PESAN
Pesan
adalah seperangkat lambnag bermakna yang disampaikan oleh komunikator. Pesan
terbagi menjadi dua: pesan verbal dan non verbal. Simbol bahasa verbal adalah
kata, baik terucap maupun yang tertulis. Sedangkan komunikasi non verbal adalah
pesan nonlingustic yang diidyaratka oleh anggota tubuh untuk menunjukkan sikap
dan penampilan.
1.
Pesan Verbal
Untuk
pesan verbal paling sedikit ada tiga jenis dalam Al-Qur’an. Tiga jenis itu
adalah:
a.
Lafdz,
yaitu bunyi yang kita keluarkan dari mulut ibarat bunyi atau symbol yang kita
lemparkan dari mulut kita. Lafdz juga dipahami sebagai pesan paling sederhana
yang keluar dari lisan seseorang yang dapat dipahami maknanya.
b.
Qaul,
kta yang mengandung makna dan keluar dari lisan atas dasar kesengajaan dan
kesadaran penuh dari orang yang mengucapkan. Qaul dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu:
1.
Qaulan
Ma’rufan; yaitu perkataan yang baik yang membawa kebaikan dunia dan akhirat.
2.
Qaulan
Kariman; yaitu perkataan yang mulia dan berharga. Ungkapan yang indah dan penuh
dengan adab sehingga orang yang diajak bicara merasa bahagia, dihormati dan
dimuliakan.
3.
Qaulan
Maysuran; yaitu perkataan yang mudah, perkataan yang mudah diterima oleh
komunikan dan komunikatornya juga mendapatkan kemudahan dalam menyampaikan
perkataan.
4.
Qaulan
Balighan; yaitu perkataan yang sampai kepada maksud, pengaruh dan berbekas
kepada jiwa.
5.
Qaulan
Layyinan; yaitu perkataan yang lemah lembut.
6.
Qaulan
Sadidan; yaitu perkataan yang benar.
7.
Qaulan
Tsaqilan; yaitu perkataan yang berat, atau kata-kata yang berbobot dan penuh
makna, memiliki nilai yang mendalam, memerlukan perenungan untuk memahaminya,
dan bertahan lama.
8.
Qauan
‘Adziman; yaitu perkataan yang besar. Kata-kata yang besar maksudnya di sini
besar kekejiannya, besar kelancangannya, besar kedustaan dan jauh dari
keluargany dari hal yang sebenarnya.
c.
Kalimat,
adalah susunan lafdz yang mengandung makna yang sempurna. Kalimat lebih luas
cakupannya dari pada Qaul. Kata kalimat dalam Al-Qur’an tidak berdiri sendiri,
tetapi digandeng dengan kata yang lain. Setidaknya ada tujuh tempat yang
menyebutkan kata “kalimat” yang sdah disandingkan dengan kata lain.
1.
Kalimatullah;
yaitu kalimat Allah yang berhubungan dengan agama Allah, hukum Allah, syariat
Allah, dan segala halyang bersumber dari Allah baik perintah maupun larangan.
Al-Qur’an menyatakan bahwa kalimatullah itu tinggi. Ibnu Abbas mengatakan bahwa
alimatullah artinya adalah kalimat tauhid, la ilaha illallah.
2.
Kalimat
Alladzina Kafaru; yaitu kalimat orang-orang yang mengingkari kebenaran.
3.
Kalimatun
sawa’; yaitu kalimat yang sama atau kalimat yang adil. Adil maksudnya adalah
kalimat yang berdiri di tengah dan disepakatai oleh kalangan intelektual yang
objektif dari hasil penelitian yang akurat tentang sesuatu.
4.
Kalimat
Al-Kufr; yaitu kalimat yang mengandung makna terhadap kebenaran, atau
mengandung unsure pelecehan terhadap nilai-nilai kebenarandan orang-orang yang
membawa nilai kebenaran.
5.
Kalimat
Al-Taqwa; adalah kalimat yang berfungsi melindungi. Para ulama tafsir secara
umum mengatakan bahwa yang dimaksud denga kalimat al-taqwa adalah kalimat la
ilaha illallah.
6.
Kalimat
al-Thayyibah; adalah kalimat yang baik. Termasuk dalam kalimat baik adalah
kalimat tauhid seperti La ilaha illallah dan segala ucapan yang menyeru
kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran serta perbuatan yang baik.
7.
Kalimat
al-Khabitsah; kalimat yang buruk, jelek, kotor, hina, rusak dan rendah.
2.
Pesan Non Verbal
Pesan
non verbal adalah bahsa isyaratmata, wajah, tangan, kaki, gerakan tubuh, bibir,
kepala, dan seterusnya. Bahkan bisa dikatakan bahwa isyarat tentang pesan non
verbal dalam Al-Qur’an meliputi isyarat dari ujung kepala sampai ujung kaki.
C.
KEKUATAN PESAN
Pesan
yang dikirim oleh seseorang memiliki pengaruh yang berbeda antara satu dengan
yang lain, baik pengaruh positif maupun negatif. Ada pesan yang memiliki
kekuatan serta berdampak luas, dan ada pesan yang biasa saja, tidak terlalu
berdampak besar, dan kadang-kdang dianggap oleh pendengar atau pembacanya
seperti angin lalu saja.
1.
Naba’
Naba’
adalah khabar yang memiliki manfaat yang besar yang bisa menghasilkan kualitas
berita sampai derajat ilmu (akurat) atau ghalabat al-dzann (kemungkinan
benarnya lebih besar). Naba’ juga bukan sekedar berita, tetapi berita penting
yang akan mendapatkan perhatian luas dari masyarakat.
Selain
itu, naba’ juga menyiratkan makna bahwa berita yang disebut dengan naba’ adalah
berita dari sumber utama kepada orang yang belum tahu tentang informasi
tersebut,
Jadi,
naba’ adalah isu-isu besar yang berimpikasi luas di tengah masyarakat. Agar
tidak menimbulkan gejolak, berita yang masuk dalam kategori naba’ harus
betul-betul akurat.
2.
Khabar
Khabar
adalah berita yang dipindahkan dari orang lain dan bisa juga bersumber dari
diri sendiri dan mengandung dua kemungkinan, benar atau salah. Meskipun naba’
juga bisa mengandung dua kemungkinan benar atau salah, tetapi isi pesannya
secara umum mengandung perhatian yang luas dan berdampak luas, sedangkan khabar
tidak selalu seperti itu.
3.
Hadits
Perbedaan
lain, kalau khabar biasanya bersumber dari orang lain, maka hadits adalah
berita baru yang biasanya bersumber dari orang ynag membawa berita. Tetapi
setelah itu dua kata ini seolah-olah tidak bisa dipisahkan lagi pemakaiannya.
Shidq dan
Kadzib
Istilah yang tidak bisa dipisahkan
dari naba’, khabar, dan hadits. Shidq adalah benar atau jujur. Sedangkan kadzib
adalah dusta. Shidq dan kadzib tidak bisa terjadi pada ketiga-tiga jenis pesan
di atas. Hanya berita dari Allah dan Rasul-Nya saja yang tidak diragukan
kebenrannya. Sedangkan sumber berita dari yang lain tetap tunduk kepada kaidah
benar dan dusta.
D.
METODE MENYAMPAIKAN PESAN
1.
Hiwar
Hiwar
menurut bahasa artinya pembicaraan yang berlangsung di antara dua orang atau
kebih. Hiwar juga berarti bertukar pikiran dan saling mengoreksi dalam
pembicaraan. Sedangkan menurut istilah, hiwar artinya mengoreksi dalam
pembicaraan yang berlangsung di antara dua orang atau lebih yang bertujuan
untuk menyampaikan informasi atau meyakinkan orang lain dalam suasana tenang
dan tidak panas.
2.
Jidal
Jidal
menurut bahasa berarti memintal benang. Kata ini memberikan inspirasi bahwa
jidal adalah upaya untuk merajut benang-benang yang kusut.
Dalam
jidal masing-masing pihak berusaha untuk meyakinkan dan mengalahkan lawannya
dengan kata-kata telak dan kadang-kadang bercampur dengan suasana panas. Dalam
bahasa Indonesia, jidal lebih dekat diartikan dengan debat.
3.
Bayan
Secara
bahasa, bayan artinya adalah jelas atau terang. Sedangkan menurut istilah,
bayan berarti menjelaskan tujuan dengan pilihan kata yang paling tepat.
Al-Jurjani
menjelaskan bahwa bayan artinya menjelaskan maksud kepada orang yang mendengar.
4.
Tadzkir
Tadzkir
berasal dari kata dzakara yang berarti mengingat. Ketika bangun katanya menjadi
dzakkara-tadzkir artinya berubah menjadi mengingatkan atau memberikan peringatan.
5.
Tabligh
Dasar
kata tabligh adalah balagha. Kata ini secara umum berarti selesai, berakhir
atau sampai, yang bisa digunakan untuk tempat, masa, atau sesuatu abstrak.
6.
Tabsyir
Tabsyir
berasal dari kata busyra dan bisyarah yang artinya adalah bahagia dan gembira.
Sedangkan kata tabsyir artinya adalah menyampaikan kabar bahagia dan gembira.
7.
Indzar
Indzar
secara bahasa berarti menyampaikan pesan dengan cara mengingatkan yang
bertujuan untuk menumbuhkan rasa takut dan kehati-hatian, baik untuk diri
komunikator maupun komunikan. Indzar selalu terkait dengan mengingatkan orang
untuk tidak melakukan perbuatan yang merugikan mereka di masa depannya, baik di
dunia maupun di akhirat.
8.
Ta’aruf
Ta’aruf
secara bahasa berasal dari kata ‘afara yang berarti tahu atau kenal.ketika
bangun, kata berubagh menjdai ta’aruf maka kata ini bermakna salingmengetahui
atau saling mengenal tanda-tanda atau cirri-ciri orang, baik lewat nama, cara
berbicara, watak dan karakter, dan berbagai aspek lainnya.
9.
Tawashi’
Tawashi
berasal dari kata wasiat yang secara bahasa artinya bersambung. Kata wasiat
dalam Al-Qur’an secara umum dapat diategorikan dalam dua kelompok makna.
Kelompok pertama, wasiat dalam arti menyampikan pesan berharga, dan kedua
wasiat dalam arti menyampaikan pesan terkait dengan harta.
10.
Nasihat
Nasihat
menurut bahasa artinya murni, jernih, bersih, tanpa noda. Nasihat mengandung
makna yang dalam dan memiliki fungsi yang banyak. Tujuan di balik nasihat
adalah agar orang yang mendapatkan nasihat dapat mengambil manfaat dan memtik
buahnya. Di dalam nasihat ada suasana keakraban dan kecintaan, ada perasaan
senasib, ada rasa empati. Dalam diri orang yang diberikan nasihat dapat menjadi
seperti dirinya atau manjadi orang yang lebih baik lagi.
11.
Irsyad
Irsyad
berasal dari rasyada, artinya mencari petunjuk ke jalan yang lurus lawan dari
kata sesat. Irsyad artinya proses membantu seseorang dalam mengatasi
permasalahan pribadinya dengan mengarahkan dirinya sendiri.
12.
Wa’dz atau Mau’idzah
Wa’dz
atau Mau’idzah adalah jenis komunikasi yang bertujuan untuk melunakkan hati
yang mendengarkannya. Lunaknya hati terefleksi pada linangan air mata,
goncangnya dada saat mendengarkan pesan, dan munculnya tekad untuk berubah.
13.
Idkhal al-Surur
Di
antara perintah Islam terhadap umatnya adalah perintah membahagiakan orang
lain, baik dengan kata maupun dengan perbuatan.
Banyak
cara untuk membahagiak sesama, di antaranya dengan mengucapkan selamat atas
kesuksesan yang diraih oleh teman, mengucapkan belasungkawa dan turut berduka
atas musibah yang menimpa saudara kita, atau menebar senyuman dan wajah ceria
saat bertemu, meringankan beban saudara-saudara kesusahan, dan lain-lain.
No comments:
Post a Comment